E-Modul Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase E - Fase F

E-MODUL BAHASA ARAB KURIKULUM MERDEKA FASE E dan Fase F

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu inisiatif utama yang diluncurkan pemerintah untuk memberikan fleksibilitas dalam proses belajar mengajar. Salah satu elemen penting dari kurikulum ini adalah inovasi e-modul Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase E dan Fase F. Artikel ini akan membahas pengenalan e-modul yang nantinya dapat diakses oleh guru bahasa Arab di madrasah, khususnya yang mengajar pada Fase E dan Fase F yang digunakan sebagai arsip kelengkapan administrasi guru, juga untuk meningkatkan kompetensi profesional seorang guru Bahasa Arab.

E-modul Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase E dan Fase F adalah sekumpulan arsip pembelajaran digital bagi guru di madrasah yang dirancang khusus untuk mendukung pengajaran Bahasa Arab, khususnya di Madrasah Aliyah.

Modul ini berisi: Rasionalitas Mata Pelajaran Bahasa Arab, Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab, Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Arab, Komponen Pembelajaran Bahasa Arab, Peta Jalan Capaian, Elemen Mata Pelajaran Bahasa Arab, Profil Pelajar Pancasila, Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, dan Modul Ajar.

Rasionalitas Mata Pelajaran Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan bahasa yang penting untuk dikembangkan karena disamping sebagai bahasa agama Ia juga sebagai bahasa internasional. Penguasaan bahasa Arab saat ini juga telah menjadi tuntutan sebagai konsekuensi dari adanya Proses globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa saat ini penutur bahasa Arab di dunia mengalami peningkatan yang signifikan lebih dari 60 negara dan 350 juta orang menggunakan bahasa Arab sebagai Bahasa komunikasi sehari-hari. Saat ini bahasa Arab tidak saja dijadikan sebagai bahasa studi Agama akan tetapi juga dipakai sebagai bahasa ekonomi pariwisata politik dan keamanan global. Untuk merespon perkembangan tersebut maka bahasa Arab juga tidak hanya cukup diajarkan dengan tujuan untuk memahami literatur keagamaan semata namun juga harus diorientasikan kepada penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan. 

Pembelajaran bahasa Arab di Madrasah secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan berbahasa yaitu : 

a) mampu mengekspresikan perasaan pikiran dan gagasan secara verbal komunikatif 

b) mampu menginternalisasi keterampilan berbahasa Arab dengan baik sehingga peserta didik menjadi terampil menggunakan bahasa Arab dalam berbagai situasi 

c) mampu menggunakan bahasa Arab untuk mempelajari ilmu agama pengetahuan 

d) mampu mengintegrasikan kemampuan berbahasa Arab dengan perilaku yang tercermin dalam sikap moderat berpikir kritis dan sistematis 

Pembelajaran bahasa Arab pada jenjang MI, MTS dan MA maka diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab sebagai bagian dari Life Skills. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab umum adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks dalam berbagai model baik lisan tulisan visual audio maupun multimodal. Tahapan dalam pendekatan berbasis teks ada 4 yaitu : 

1. Building Knowledge of the Field (BKOF) - Guru membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini guru juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan. 

2. Modelling of the Text (MOT) - Guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya baik secara lisan maupun tulisan. 

3. Joint Construction of the Text (JCOT) - Guru membimbing peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks. 

4. Independent Construction of the Text (ICOT) - Peserta didik memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri. 

Capaian pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus ditetapkan secara akomodatif dengan mempertimbangkan prinsip fleksibilitas sesuai karakteristik dan kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen. Pelaksanaan akomodasi kurikulum pembelajaran dan penilaian bagi peserta didik berkebutuhan khusus dalam memenuhi capaian pembelajaran menjadi kewenangan guru dan/atau satuan pendidikan. 

Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab di madrasah mempunyai tujuan untuk mempersiapkan peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi global dan alat untuk mendalami agama dari sumber otentik yang pada umumnya menggunakan bahasa Arab dan melalui proses rantai keilmuan (isnad) yang terus bersambung hingga sumber asalnya yaitu Al-Qur'an dan Hadits. 

Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk memberikan 3 kompetensi, yaitu : 

1. Kompetensi Berbahasa (al-kifayah al-lughawiyyah) 

Sebuah kompetensi dasar dalam bahasa yang meliputi empat kemahiran berbahasa (al-maharat al-lughawiyyah) yaitu kemahiran mendengar (al-maharat al-istima'), kemahiran berbicara (al-maharat al-kalam), kemahiran membaca-memirsa (al-maharat al-qira'ah), dan kemahiran menulis-mempresentasikan (al-maharat al-kitabah). Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan berdasarkan unsur-unsur bahasa (al-anashir al-lughawiyyah) yang baik dan benar meliputi : bunyi (aswat), kosakata (mufradat), dan kaidah bahasa (qawa'id al-lughah). 

2. Kompetensi berkomunikasi (al-kifayah al-ittishaliyyah) 

Kompetensi untuk melakukan tindak tutur dengan bahasa target dalam berbagai konteks sosial secara lisan dan tulisan. Hendaknya dilihat dari sudut pandang fungsionalitasnya yaitu sebagai alat komunikasi. Jadi kompetensi berkomunikasi ini menjadi hal penting yang harus diajarkan. 

3. Kompetensi berbudaya (al-kifayah ats-tsaqafiyyah) 

Pembelajaran bahasa Arab di samping membelajarkan bahasa, ia mengandung pesan-pesan budaya dari bahasa itu sendiri, budaya yang dikandung dalam hal ini adalah budaya Arab Islam (tsaqafah 'arabiyyah islamiyyah), budaya global umum (tsaqafah 'alamiyyah 'ammah), dan budaya lokal khusus (tsaqafah mahaliyyah khashshah). Kandungan budaya ini tercermin dalam tema-tema atau topik yang diangkat dalam pembelajaran. Semisal: Perkenalan, berolahraga, bepergian dan wisata, pelestarian lingkungan, teknologi informasi dan komunikasi, peradaban Islam, haji umrah, puisi Arab, maulid Nabi, Cinta Indonesia, dll. 

Komponen Pembelajaran Bahasa Arab

Berdasarkan hal di atas tiga kompetensi yang menjadi target pembelajaran bahasa Arab yaitu kompetensi berbahasa, kompetensi berkomunikasi, dan kompetensi berbudaya digabungkan dalam kerangka komponen pembelajaran meliputi : 

  • Kemahiran berbahasa (المهارة اللغوية) meliputi:

Menyimak, Berbicara, Membaca-Memirsa, Menulis-Mempersentasikan 

  • Unsur bahasa (العناصر اللغوية) meliputi:

Sistem bunyi, kosakata, pola kalimat/ gramatika 

  • Tema/Topik meliputi:

Tema/topik pembelajaran yang mengandung aspek budaya lokal, religi, internasional 

  • Ungkapan komunikatif meliputi:

Ungkapan untuk melakukan tindak tutur dalam bahasa target

Peta Jalan Capaian

Elemen Menyimak: Mendengarkan secara selektif: Peserta didik mampu mengeksplorasi informasi yang didengar.

Elemen Berbicara: Berbicara secara interaktif: Peserta didik mampu membangun interaksi dengan teks sederhana sebagai alat komunikasi global.

Elemen Membaca dan Memirsa: Membaca-Memirsa secara interaktif: Peserta didik mampu memahami dan merefleksi beberapa paragraf dalam teks tertulis atau teks visual secara interaktif.

Elemen Menulis dan Mempresentasikan: Menulis-mempresentasikan secara responsif: Peserta didik mampu menghubungkan dan memaparkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana terbatas, dan membuat urutan yang terhubung secara logis dari dua atau tiga paragraf.

Elemen Mata Pelajaran Bahasa Arab

Menyimak: Menyimak adalah kemampuan memahami, mengidentifikasi, dan menginterpretasi fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan, dan menyimpulkan isi teks yang diperdengarkan. 

Berbicara: Berbicara adalah kemampuan menyampaikan pesan singkat, mengajukan pertanyaan, mengkomunikasikan informasi pada topik-topik tertentu, menyajikan pendapat dengan tepat, fasih, terampil, efisien dan efektif sesuai dengan budaya bahasa target.

Membaca-Memirsa: Membaca adalah kemampuan memahami, menginterpretasi dan menentukan fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan, dan menyimpulkan isi teks yang dibaca. 

Memirsa merupakan kemampuan memperhatikan, memahami, menggunakan, merefleksi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengapresiasi struktur, isi, asumsi, nilai, keyakinan, fungsi sosial teks visual dan teks multimoda sesuai tujuan dan kepentingannya.

Menulis-Mempresentasikan: Menulis adalah kemampuan menuliskan kata dan ungkapan, menyampaikan pesan, mengkomunikasikan fakta dan ide dalam kalimat dan paragraf dengan memperhatikan kerangka waktu, struktur gramatikal, dan budaya bahasa target. 

Mempresentasikan merupakan kemampuan mempresentasikan, mengkritisi dan mengevaluasi gagasan secara jelas dan efektif, baik secara individu maupun berkolaborasi dengan menggunakan strategi dan gestur yang tepat.

Profil Pelajar Pancasila

A. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Proyek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Proyek penguatan profil pelajar Pancasila dapat dirancang secara  terpisah atau terpadu dengan pembelajaran intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran proyek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Namun demikian bila berdasarkan efektivitas capaian pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa perlu dilakukan integrasi, maka madrasah dapat melakukan secara terpadu Proyek penguatan profil pelajar Pancasila dengan pembelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

B. Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin

Proyek penguatan profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Proyek penguatan profil pelajar Rahmatan lil alamiin beriringan dan dapat disatukan dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.   Proyek penguatan profil pelajar rahmatan lil alamin dirancang terpisah dari intrakurikuler. Namun demikian bila berdasarkan efektivitas capaian pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa perlu dilakukan integrasi, maka madrasah dapat melakukan secara terpadu Proyek penguatan profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin dengan pembelajaran intrakurikuler.  Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

C. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada MI, MTs, MA/ MAK

Proyek penguatan profil pelajar Pancasila pada MI, MTs, MA, MAK mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun.  Alokasi waktu untuk setiap proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu proyek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada proyek yang lain. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, proyek dapat dilaksanakan secara terpisah atau terpadu dengan pembelajaran berbasis proyek lainnya. Pelaksanaan masing-masing proyek tidak harus sama waktunya.

Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema utama proyek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan sebagai berikut:

1. Hidup Berkelanjutan   

Peserta didik menyadari adanya generasi masa lalu dan masa yang akan datang, dampak aktivitas manusia baik jangka pendek maupun panjang terhadap kelangsungan kehidupan. Peserta didik membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di sekitarnya, serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. Mereka memerankan diri sebagai khalifah di bumi yang berkewajikan menjaga kelestarian bumi untuk kehidupan umat manusia dan generasi penerus.

2. Kearifan Lokal 

Peserta didik memahami keragaman tradisi, budaya dan kearifan lokal yang beragam yang menjadi kekayaan budaya bangsa. Peserta didik membangun rasa ingin tahu melaui pendekatan inkuiri dan eksplorasi budaya dan kearifan lokal serta beperan untuk menjaga kelestariaannya. Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/daerah berkembang seperti yang ada, mempelajrai konsep dan nilai di balik kesenian dan tradisi lokal kemudian merefleksikan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupannya. 

3. Bhinneka Tunggal Ika

Peserta didik memahami perbedaan suku, ras, agama dan budaya di Indonesia sebagai sebuah keniscayaan. Setiap peserta didik menerima keragaman sebagai kekayaan bangsa. Peserta didik dapat mempromosikan kekayaan budaya bangsa, menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghindarkan terjadinya konflik dan kekerasan.

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya  

Bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya merupakan amanat para pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka. Peserta didik memahami bahwa pembangunan itu menyangkut aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh yang sehat. Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.

Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Memahami akan adanya kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang terefleksi menjadi manusia yang taat beragama dan taat pada negara. 

5. Demokrasi Pancasila

Peserta didik memahami demokrasi secara umum dan demokrasi Pacasila yang bersumber dari nilai-nilai luhur sila ke-4. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat untuk mengambil keputusan, keputusan dengan sura terbanyak sebagai pilihan berikutnya. Menerima keputusan yang diambil dari proses yang demokratis dan ikut bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat. Peserta didik juga memahami makna dan peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran demokrasi, peserta didik merefleksikan dan memahami tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi madrasah, dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja.

6. Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI

Peserta didik melatih untuk memiliki kecakapan bernalar kritis, kreatif dan inovatif untuk mencipta produk berbasis teknologi guna memudahkan aktivitas diri dan berempati untuk masyarakat sekitar berdasrakan karyanya. Peserta didik terus-menerus mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat. Peserta didik menerapkan teknologi dan mensinergikan aspek sosial untuk membangun budaya smart society dalam membangun NKRI dan rasa cinta tanah air. 

7. Kewirausahaan  

Peserta didik mengidentifikasikan potensi ekonomi lokal dan upaya-upanya untuk mengembangkannya yang berkaitan dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui Kegiatan kewirausahaan dapat menumbuhkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan peserta didik. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang MI, MTs, MA. Karena jenjang MAK sudah memiliki mata pelajaran Proyek Kreatif dan Kewirausahaan menuju pelajar yang berbagi dan bermanfaat bagi orang lain, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang MAK.

8. Kebekerjaan  

Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam proyeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus jenjang MAK. Selanjutnya madrasah dapat mengembangkan tema-tema utama itu menjadi tema yang sesuai konteks dan kebutuhan belajar peserta didik.

D. Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘alamiin pada MI, MTs, MA dan MAK

Pada MI, MTs, MA, MAK, proyek penguatan profil pelajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘alamiin mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun dan tak terpisahkan dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.  Alokasi waktu untuk setiap proyek penguatan profil Profil Pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu proyek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada proyek yang lain. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, proyek dapat dilaksanakan secara terpisah atau terpadu dengan pembelajaran berbasis proyek lainnya . Pelaksanaan masing-masing proyek tidak harus sama waktunya.

Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin di MI, MTs, MA/ MAK difokuskan pada penanaman moderasi beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap moderat. Pembiasaan dibentuk dengan pengkondisian suasana pembelajaran yang mengutamakan proses pensucian jiwa (tazkiyatun nufus), yang dilakukan melalui proses bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu (mujahadah)  dalam mendekatkan diri kepada Allah swt., dan melatih jiwa dalam melawan kecenderungan yang buruk (riyadlah).

Kementerian Agama menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi tema turunan oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema utama proyek penguatan profil pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin yang dapat dipilih dari nilai-nilai moderasi beragama oleh satuan pendidikan sebagai berikut:

  1. Berkeadaban (ta’addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan integritas sebagai khairu ummah dalam kehidupan kemanusiaan dan peradaban.
  2. Keteladanan (qudwah), yaitu kepeloporan, panutan, inspirator dan tuntunan. Sehingga dapat diartikan sebagai sikap inspiratif menjadi pelopor kebaikan untuk kebaikan bersama.
  3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah), yaitu sikap menerima keberadaan agama yang dibuktikan dengan sikap dan perilaku nasionalisme yang harus dimiliki warga negara yang meliputi keharusan mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi hukum negara, melestarikan budaya Indonesia.
  4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ), yaitu pemahaman dan pengamalan yang tidak berlebih-lebihan dalam beragama (ifrāṭ) dan juga tidak mengurangi atau abai terhadap ajaran agama (tafrīṭ).  
  5. Berimbang (tawāzun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi, tegas dalam menyatakan prinsip yang dapat membedakan antara penyimpangan (inḥiraf) dan perbedaan (ikhtilāf). 
  6. Lurus dan tegas (I’tidāl), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional. 
  7. Kesetaraan (musāwah), yaitu persamaan, tidak bersikap diskriminatif pada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang.
  8. Musyawarah (syūra), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip menempatkan kemaslahatan di atas segalanya;
  9. Toleransi (tasāmuh), yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya.  
  10. Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr), yaitu selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat manusia. 

Selanjutnya madrasah dapat mengembangkan tema-tema utama itu menjadi tema yang sesuai konteks dan kebutuhan belajar siswa.

Capaian Pembelajaran

Fase E ( Kelas X )

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan mengevaluasi informasi, membangun interaksi, serta merefleksi beberapa paragraf dalam berbagai jenis teks visual atau teks multimoda secara interaktif sebagai sarana mempelajari agama dari sumber autentiknya dalam konteks sosial, serta juga mampu menghubungkan, memaparkan kalimat dan membuat urutan yang terhubung secara logis ke dalam paragraf pada wacana terbatas dari berbagai teks secara tulis dan lisan untuk penguatan karakter.

Elemen Menyimak

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi tentang memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-hari, minuman, hobi, makanan dan dengan menggunakan susunan gramatikal:

تقسيم الكلمة الأرقام ۱۰۰۱ ، الضمير المنفصل، المتصل) المفرد والمثنى والجمع أقسام الفعل - المذكر والمؤنث، أدوات الاستفهام، ظرف المكان وظرف الزمان

untuk menilai informasi yang didengar.

Elemen Berbicara

Peserta didik mampu membangun interaksi dengan teks kompleks tentang memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-hari, hobi, makanan dan minuman, dengan susunan gramatikal:

تقسيم الكلمة الأرقام ۱۰۰۱ ، الضمير المنفصل، المتصل) المفرد والمثنى والجمع أقسام الفعل - المذكر والمؤنث، أدوات الاستفهام، ظرف المكان وظرف الزمان

sebagai alat komunikasi global.

Elemen Membaca-Memirsa

Peserta didik mampu memahami dan merefleksi beberapa paragraf dalam teks visual atau teks multimoda secara interaktif sebagai sarana mempelajari agama dari sumber autentiknya tentang memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-hari, hobi, makanan dan minuman, dengan menggunakan susunan gramatikal:

تقسيم الكلمة، الأرقام ۱- ۱۰۰ ، الضمير المنفصل، المتصل) المفرد والمثنى والجمع أقسام الفعل - المذكر والمؤنث، أدوات الاستفهام، ظرف المكان وظرف الزمان

untuk memahami informasi tersurat dan tersirat dari berbagai jenis teks.

Elemen Menulis-Mempresentasikan

Peserta didik mampu menghubungkan dan memaparkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana terbatas, dan membuat urutan yang terhubung secara logis tentang memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-hari, hobi, makanan dan minuman, dengan menggunakan susunan gramatikal:

تقسيم الكلمة الأرقام ۱۰۰۱ ، الضمير المنفصل المتصل) المفرد والمثنى والجمع أقسام الفعل - المذكر والمؤنث، أدوات الاستفهام، ظرف المكان وظرف الزمان

untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks secara tulis dan lisan.

Fase F (Kelas XI-XII)

Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan membuat tanggapan dari informasi yang didengar serta memproduksi bahasa secara lisan sebagai alat komunikasi global, merefleksi berbagai jenis teks visual atau teks multimoda, memproduksi bahasa secara bebas dan mendalam untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks, serta mampu memaparkannya sesuai dengan tujuan dan konteks sosial secara tulis dan lisan untuk penguatan karakter.

Elemen Menyimak

Peserta didik mampu tanggapan dari informasi membuat tentang berbelanja, kesehatan, berwisata, haji dan umroh, teknologi informasi dan komunikasi, agama-agama di Indonesia, olahraga, pemuda, puisi Arab, peradaban Islam, kuliah di universitas, dengan menggunakan susunan gramatikal:

عدد ألف ومليون ومليار ويليون حروف الجر وحروف العطف الاسم الذكرة والاسم المعرفة التصريف اللغوي للفعل. الماضي، التصريف اللغوي للفعل المضارع الجملة الاسمية والجملة الفعلية النفت - الاضافة الفعل المباني للمعلوم والفعل المبني للمجهول اسم التفضيل، الأسماء الخمسة والأفعال الخمسة المضارع المرفوع والمضارع المنصوب والمضارع المجزوم

untuk didengar merespon informasi yang didengar.

Elemen Berbicara

Peserta didik mampu berbicara dengan memproduksi bahasa tentang berbelanja, secara lisan kesehatan, berwisata, haji dan umroh, teknologi informasi dan komunikasi, agama-agama di Indonesia, olahraga, pemuda, puisi Arab, peradaban Islam, kuliah di universitas, dengan menggunakan susunan gramatikal:

عدد ألف ومليون ومليار وبليون، حروف الجر وحروف العطف الاسم النكرة والاسم المعرفة التصريف اللغوي للفعل الماضي التصريف اللغوي للفعل المضارع الجملة الاسمية والجملة الفعلية النعت الاضافة الفعل المبني للمعلوم والفعل المبني للمجهول اسم التفضيل، الأسماء الخمسة والأفعال الخمسة المضارع المرفوع والمضارع المنصوب والمضارع المجزوم

sebagai alat komunikasi global.

Elemen Membaca-Memirsa

Peserta didik mampu memahami dan merefleksi berbagai jenis teks visual atau teks multimoda dalam pendek/artikel/esai/laporan/buku tentang cerita berbelanja, kesehatan, berwisata, haji dan umroh, teknologi informasi dan komunikasi, agama- agama di Indonesia, olahraga, pemuda, puisi Arab, peradaban Islam, kuliah di universitas, dengan menggunakan susunan gramatikal:

عدد ألف ومليون ومليار وبليون، حروف الجر وحروف العطف الاسم النكرة والاسم المعرفة التصريف اللغوي للفعل الماضي، التصريف اللغوي للفعل المضارع الجملة الاسمية والجملة الفعلية النعت الاضافة الفعل المبني للمعلوم والفعل المبني للمجهول، اسم التفضيل، الأسماء الخمسة والأفعال الخمسة المضارع المرفوع والمضارع المنصوب والمضارع المجزوم

untuk mengelola informasi dari berbagai jenis teks.

Elemen Menulis-Mempresentasikan

Peserta didik mampu memproduksi bahasa terkait berbagai jenis teks secara bebas dan mendalam serta mampu memaparkannya dalam konteks sesuai tema berbelanja, kesehatan, berwisata, haji dan umroh, teknologi informasi dan komunikasi, agama-agama di Indonesia, olahraga, pemuda, puisi Arab, peradaban Islam, kuliah di universitas, dengan menggunakan susunan gramatikal:

عدد ألف ومليون ومليار وبليون، حروف الجر وحروف العطف الاسم النكرة والاسم المعرفة التصريف اللغوي للفعل الماضي، التصريف اللغوي للفعل المضارع الجملة الاسمية والجملة الفعلية النعت الاضافة الفعل المبني للمعلوم والفعل المبني للمجهول، اسم التفضيل، الأسماء الخمسة والأفعال الخمسة المضارع المرفوع والمضارع المنصوب والمضارع المجزوم

untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks secara tulis dan lisan.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperoleh murid dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan eviden atau bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid dapat dinyatakan mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi.

1. Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan yang perlu didemonstrasikan oleh murid untuk menunjukkan dirinya telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran, antara lain:

Secara konkret, kemampuan apa yang perlu didemonstrasikan oleh murid?

Tahap berpikir apa yang perlu didemonstrasikan oleh murid?

2. Lingkup materi

Lingkup materi merupakan konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran, antara lain:

Hal apa saja yang perlu dipelajari murid dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?

Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian murid dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP? (misal: proses pengolahan hasil panen digunakan sebagai konteks untuk belajar tentang persamaan linear di SMA)

Contoh Capaian Pembelajaran:

Menganalisis hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan alam di permukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebab utamanya (akhlak kepada alam).

 Catatan:

Kompetensi (kata kerja yang menunjukkan keterampilan/aksi) :

–> menganalisis, menarik kesimpulan

Konten (materi yang dipelajari) :

—> hubungan kegiatan manusia dengan perubahan alam (akhlak kepada alam)

Alur Tujuan Pembelajaran

Konsep Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai murid di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran.

Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.

Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran.

Pemerintah akan menyediakan beberapa contoh ATP yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat panduan untuk penyusunan perangkat ajar.

Modul Ajar

  • Lakukan evaluasi mendalam terhadap kondisi kelas, kemampuan guru, dan kebutuhan siswa untuk mengidentifikasi fokus utama yang harus diperhatikan dalam penyusunan modul ajar.
  • Tentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang relevan berdasarkan hasil analisis dengan melibatkan nilai-nilai Pancasila
  • Rinci langkah-langkah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Pastikan ini sesuai dengan hasil analisis yang sudah dilakukan
  • Implementasikan temuan dari analisis ke dalam modul ajar, dan masukkan ke dalam komponen-komponen yang telah dijelaskan sebelumnya.
  • Lakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap implementasi modul ajar. Jika ditemui kekurangan, tindak lanjuti dengan memperbaiki sesuai kebutuhan.
  • Pastikan modul ajar disusun sesuai dengan kriterianya, yakni esensial, menarik, bermakna dan menantang, relevan dan kontekstual, serta berkesinambungan.

Bagi asatidz yang ingin akses full e-modul bahasa arab kurikulum merdeka fase E dan Fase F, silakan isi form di bawah ini:

atau klik "ISI FORM" di bawah ini:

Catatan:

Setelah asatidz mengisi form, file e-modul akan dikirimkan via email yang asatidz cantumkan, setelah itu silakan akses e-modul tersebut dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk melihat Rekap Link E-Modul Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase E dan Fase F Bagi Guru Bahasa Arab Madrasah Aliyah Se-Indonesia, silakan cek di bawah ini, atau lihat disini

Disclaimer: E-MODUL TIDAK DIPERJUALBELIKAN 

Semoga berkah manfaat.

0 Response to "E-Modul Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase E - Fase F"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel